Antre Sejak Pagi, Warga Keluhkan Pembelian Gas Melon
Jakarta: Puluhan orang mengantre elpiji 3 kilogram (Kg) di agen resmi gas di Jalan Palem Raya, Cibodas, Kota Tangerang. Antrean tersebut mengakibatkan kemacetan lalu lintas.
Salah satu warga, Rudiyah, memilih mengantre gas yang jauh dari rumahnya. Sebab, tidak ada lagi yang menjual gas melon di tempatnya.
“Udah engga ada lagi yang jual. Terakhir beli Januari tanggal 20-an. Harganya juga dinaikin jadi Rp25 ribu. Setelah itu udah enggak ada yang jual lagi,” kata Rudiyah saat ditemui di lokasi, Senin, 3 Februari 2025.
Rudiyah menyebut dirinya telah mengantre sejak pukul 07.00 WIB. Namun, hingga kini agen tersebut belum juga beroperasi.
“Dari jam 7, ngantrenya. Ini juga belum jelas ada atau tidaknya. Tapi ini baru dikasih tahu bukannya jam 12 siang,” ungkap dia.
Baca juga: Pemilik Warung di Depok Menjerit Sulit Dapat Gas Elpiji 3 Kg |
Terpisah, Endang, 50, warga Jatiasih, Bekasi Jawa Barat, mengaku kesulitan mendapatkan gas melon 3kg akhir-akhir ini. Biasanya, jika ingin membeli, ia hanya perlu membeli di warung dekat rumahnya.
“Biasanya samping rumah warung madura aja masih ada, sekarang agak susah,” kata Endang.
Lantas, ia perlu mengunjungi agen atau depot-depot pertamina terdekat rumahnya. Meskipun harga lebih murah, namun ia perlu mengantre dan datang lebih pagi.
“Emang agak murah, tapi lebih antre aja mas,” jelasnya.
Sebelumnya, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung menyampaikan bahwa per 1 Februari 2025, pengecer gas LPG (Liquefied Petroleum Gas) bersubsidi ukuran 3 kilogram wajib mendaftarkan diri untuk menjadi pangkalan LPG 3 kg Pertamina.
“Yang pengecer itu, kami jadikan pangkalan, per 1 Februari,” kata dia.