Pemakaman Paus Fransiskus Picu Lonjakan Wisatawan ke Roma
Jakarta: Pemakaman Paus Fransiskus yang dilangsungkan pada Sabtu, 26 April 2025, memicu lonjakan wisatawan Amerika Serikat (AS) yang ingin memberikan penghormatan terakhir kepada pemimpin spiritual Katolik tersebut.
Melansir laman CBS News, Selasa, 29 April 2025, pencarian penerbangan menuju Roma melonjak 250 persen dalam tiga hari setelah Paus Fransiskus meninggal dunia pada Senin lalu, dibandingkan dengan periode yang sama pada 2024.
Data dari situs pemesanan perjalanan Expedia.com menunjukkan peningkatan signifikan terjadi dalam pencarian tiket penerbangan. Tak hanya itu, pencarian akomodasi di Roma juga meningkat 35 persen untuk tanggal yang sama, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Lonjakan permintaan perjalanan ke Roma tidak hanya terjadi di AS, melainkan juga di seluruh dunia, dengan peningkatan pencarian global sebesar 125 persen untuk minggu ini.
“Saya tidak dapat memikirkan peristiwa lain yang menyebabkan lonjakan tiba-tiba dalam pencarian perjalanan seperti ini,” ujar Melanie Fish, pakar perjalanan Expedia, kepada CBS MoneyWatch.
Baca juga: Momen Jokowi Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus |
Perjalanan ke Roma naik hampir tiga kali lipat
Scott Keyes, pendiri dan CEO situs penawaran penerbangan Going.com, mengatakan minat pencarian perjalanan ke Roma untuk keberangkatan pada 21-23 April telah hampir tiga kali lipat sejak kematian Paus Fransiskus, dibandingkan dengan tiga hari sebelumnya.
Bagi wisatawan yang ingin memesan perjalanan ke Italia, kabar buruknya adalah lonjakan permintaan penerbangan ke Roma telah mendorong kenaikan harga tiket pesawat. Menurut Going.com, untuk penerbangan dari Amerika Serikat ke Roma yang berangkat antara 22-25 April dan kembali 27-30 April, harga tiket pesawat naik sekitar 33 persen dibandingkan dengan harga tiket pesawat pada hari-hari menjelang kematian Paus Fransiskus.
Fish mencatat harga tiket biasanya meningkat menjelang tanggal perjalanan, dan Expedia memperkirakan harga penerbangan ke Roma akan naik menjelang Jumat. Hal ini sebagian disebabkan oleh maskapai penerbangan yang tidak dapat segera menambah kapasitas meskipun permintaan meningkat.