KUBET – Serangan AS di Yaman Tewaskan 80 Orang, Paling Mematikan Sejauh Ini

Serangan AS di Yaman Tewaskan 80 Orang, Paling Mematikan Sejauh Ini

Serangan AS di Yaman Tewaskan 80 Orang, Paling Mematikan Sejauh Ini

Sanaa: Serangan Amerika Serikat (AS) di pelabuhan bahan bakar Yaman menewaskan sedikitnya 80 orang, kata kelompok Houthi pada hari Jumat kemarin, dalam serangan paling mematikan dari kampanye 15 bulan Washington terhadap kelompok yang didukung Iran tersebut.

Serangan hari Kamis di Ras Issa bertujuan memutus pasokan dan dana bagi Houthi yang menguasai sebagian besar Yaman, kata militer AS.

Beberapa foto yang disiarkan saluran televisi yang dikelola Houthi menunjukkan kobaran api besar menerangi langit malam setelah gempuran terbaru dalam rentetan serangan yang semakin intensif di bawah Presiden AS Donald Trump.

Media Houthi kemudian melaporkan serangan baru di dan sekitar ibu kota Sanaa pada Jumat malam.

Juru bicara kementerian kesehatan Houthi Anees Alasbahi mengatakan tim penyelamat masih mencari sejumlah jenazah di terminal bahan bakar di Laut Merah, mengindikasikan jumlah korban tewas dapat meningkat.

Saluran televisi Al-Masirah, mengutip pejabat setempat, mengatakan bahwa jumlah korban dari serangan AS “bertambah menjadi 80 orang dengan 150 terluka.”

Houthi kemudian mengumumkan serangan rudal yang menargetkan Israel dan dua kapal induk AS. Militer Israel mengatakan pada hari Jumat bahwa mereka telah mencegat rudal yang diluncurkan dari Yaman.

Para pengunjuk rasa meneriakkan “Matilah Amerika! Matilah Israel!” berkumpul di kota-kota yang dikuasai Houthi di seluruh negeri, termasuk dalam demonstrasi besar di ibu kota Sanaa.

“Peningkatan kekuatan militer Amerika dan agresi yang terus berlanjut terhadap negara kita hanya akan menyebabkan lebih banyak serangan balik dan operasi penyerangan, bentrokan dan konfrontasi,” kata juru bicara militer Houthi Yahya Saree kepada masyarakat di Sanaa.

Baca juga:  Para Petinggi Houthi Tinggalkan Ibu Kota Yaman di Tengah Serangan AS

KUBET – Podium: Trump, Harvard, dan Obama

Podium: Trump, Harvard, dan Obama

Podium: Trump, Harvard, dan Obama

SEPERTI mitraliur, Donald Trump terus memberondong dunia dengan langkah ‘tak terduganya’. Moncong ‘senjatanya’ ia arahkan ke mana-mana. Seperti suka-suka. Hari ini main tarif. Besoknya menggertak Tiongkok. Lalu menyetop siaran media Voice of America (VOA). Kini, ia melabrak Harvard University, salah satu universitas bergengsi di ‘Negeri Paman Sam’.

Mereka yang terdampak pada meriang hingga berang. Hampir semua terkejut. Pasar shocked. Puluhan negara memilih negosiasi dan berdiplomasi soal pengenaan tarif tinggi. Tiongkok yang berang memilih melawan. ‘Negeri Tirai Bambu’ itu membalas dengan mengenakan tarif impor ke ‘Paman Sam’ dengan harga tinggi pula. Mirip slogan-slogan di tubuh truk di bagian belakang: Anda sopan, kami segan. Anda keterlaluan, kami melawan.

Di dalam negeri Amerika Serikat (AS), banyak yang mulai masygul. Protes muncul di berbagai negara bagian. Termasuk yang akhirnya tak tahan terus-terusan memendam suara ialah Presiden Ke-44 AS Barack Obama. Ia memang tidak berteriak. Namun, Obama memuji mereka yang teguh pendirian menentang Trump.

Obama memuji keputusan Universitas Harvard menolak tuntutan Gedung Putih agar universitas tersebut mengubah kebijakan mereka seusai terancam kehilangan dana federal. Obama, yang juga seorang alumnus Harvard, menilai pembekuan dana tersebut melanggar hukum dan tidak adil.

‘Harvard telah memberikan contoh bagi lembaga pendidikan tinggi lainnya dengan menolak upaya yang melanggar hukum dan tidak adil untuk mengekang kebebasan akademis, sambil mengambil langkah konkret untuk memastikan semua mahasiswa di Harvard dapat memperoleh manfaat dari lingkungan analitis intelektual, perdebatan yang ketat, dan rasa saling menghormati’, tulis Obama di akun media sosialnya seperti dilansir dari kantor berita AFP.

Obama meminta lembaga lain untuk mengikuti langkah Harvard dengan tidak mengalah pada tuntutan Trump. Selama ini, Obama yang lulus dari sekolah hukum Harvard pada 1991 itu amat jarang mengkritik atau menegur pejabat pemerintah atau kebijakan pemerintah, khususnya di media sosial, sejak meninggalkan Gedung Putih hampir satu dekade lalu.

Obama menjadi salah satu dari sedikit tokoh politik AS dan pejabat universitas yang sekarang menentang upaya pemerintahan Trump untuk membentuk kembali universitas-universitas top negara itu melalui tekanan, salah satunya dengan ancaman memotong dana penelitian. Sebelumnya, Trump mendorong Universitas Harvard meminta maaf buntut kegiatan aktivisme yang membuat dana kampus itu terancam disetop.
 

Baca Juga: 

Harvard Jadi Universitas Pertama yang Secara Terbuka Menentang Trump

Trump menganggap kampus itu menoleransi antisemitisme terkait dengan aktivisme kampus terhadap isu Palestina. “(Trump) ingin melihat Harvard meminta maaf dan Harvard harus meminta maaf,” kata Sekretaris Pers Karoline Leavitt.

Trump pun membekukan lebih dari USD2 miliar dana federal untuk Harvard karena universitas tersebut tidak akan membuat perubahan pada rekrutmen, penerimaan, dan praktik pengajaran yang menurut pemerintahan Trump merupakan kunci untuk memerangi antisemitisme di kampus. Trump yang bergaya komando dalam menjalankan pemerintahannya, baik di bidang ekonomi maupun politik, seperti mendapat sengatan baru dari Harvard dan Obama itu.

Apa yang dilakukan Trump sebetulnya sudah mudah diduga. Ia sudah ‘membocorkan’ langkah-langkah yang ia lakukan itu beberapa bulan lalu, saat kampanye capres. Apa yang ia lakukan sekarang ialah merealisasikan janji-janji kampanye. Mereka yang kaget sepertinya terbiasa dengan pengingkaran janji-janji. Atau, gagal mengukur dosis realisasi janji-janji.

Itu seperti yang dialami John Heisdorffer, sebagaimana dikisahkan Denny JA dalam tulisannya. Heisdorffer ialah petani kedelai generasi ketiga dari Iowa. Ladang yang ia garap telah diwariskan sejak zaman kakeknya. Setiap musim gugur, Heisdorffer menatap panen dengan rasa syukur. Ia menanam, memanen, dan percaya pada janji Amerika.

Namun, sejak 2018, janji itu berubah menjadi pedang bermata dua. Perang dagang dengan Tiongkok dimulai. ‘Negeri Tirai Bambu’ itu membalas tarif Amerika dengan menghentikan impor kedelai. Karena itu, harga kedelai AS anjlok. Gudang-gudang penuh hasil panen yang tak laku dijual, termasuk gudang milik Heisdorffer.
 

Baca Juga: 

Negosiasi Mandek, Trump Gengsi Hubungi Xi Jinping?

Pada 2016, Heisdorffer memilih Donald Trump. Ia percaya pada semangat ‘Make America Great Again’. Ia yakin Trump akan melindungi petani. Namun, yang terjadi justru sebaliknya. Delapan tahun kemudian, di Pemilu 2024, banyak petani seperti Heisdorffer tetap memilih Trump. Harapan lama dibungkus ulang dengan slogan baru: nasionalisme ekonomi, proteksi tenaga kerja, dan janji menekan Tiongkok habis-habisan.

Lalu, Trump menepati janjinya. Begitu dilantik kembali, ia menghidupkan senjata lamanya: tarif impor. Kali ini lebih luas, lebih keras, lebih ganas. Mobil listrik asal Tiongkok, semikonduktor, baja, aluminium, panel surya, semuanya dikenai bea masuk tinggi. Namun, belakangan barang-barang elektronik dari Tiongkok dikecualikan. Itu disebabkan Beijing melawan dan Trump mulai kedodoran.

Ia memang merealisasikan janji-janji. Namun, ia lupa bahwa janji itu alat, bukan tujuan. Seperti bermain sepak bola, janji itu seperti strategi formasi, tujuannya ialah gol demi gol guna meraih juara. Saat Trump menjadikan alat sebagai tujuan, tembakannya ke mana-mana: ke Tiongkok, ke Palestina, ke VOA, ke Harvard. Begitu ia dilawan institusi yang memeluk teguh akal sehat dengan menolak takluk, Trump terlihat pantang mundur. Apalagi setelah Obama ‘menegur’. Namun, benarkah Trump tak mungkin kendur?

KUBET – Harun Masiku Pamer Foto Bareng Megawati dan Hatta Ali, Ini Kata KPK

Harun Masiku Pamer Foto Bareng Megawati dan Hatta Ali, Ini Kata KPK

Harun Masiku Pamer Foto Bareng Megawati dan Hatta Ali, Ini Kata KPK

Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) merespons pernyataan eks Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman mengaku diperlihatkan beberapa foto oleh buronan Harun Masiku saat bersama dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan mantan Ketua Mahkamah Agung (MA) Hatta Ali. Juru bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto mengatakan pihaknya masih menunggu hasil sidang hari ini, sembari memantau keterangan lengkap Arief.

“Saya belum mengetahui prosesnya seperti apa, karena yang disampaikan tentunya masih berlangsung ya. Saya perlu melihat dulu secara real untuk bisa memberikan tanggapan yang proper,” kata Tessa di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Kamis, 17 April 2025.

Megawati dan Hatta Ali sejatinya tidak dipanggil penyidik selama tahapan penyidikan. Tessa perlu berkoordinasi dengan penyidiknya untuk memberikan jawaban.

“Tentunya berkoordinasi dengan pendidik apabila pertanyaannya mengapa pada saat proses penyidikan tidak dilakukan pemanggilan. Jadi untuk sementara itu dulu,” ucap Tessa.
 

Baca Juga: 

Lobi KPU, Harun Masiku Pamerkan Foto Bareng Megawati dan Hatta Ali

Sebelumnya, jaksa penuntut umum (JPU) pada KPK membacakan berita acara pemeriksaan (BAP) milik eks Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman. Arief mengaku pernah bertemu dengan buronan Harun Masiku.

Dalam pertemuan itu, Harun meminta KPU menjalankan keputusan PDIP untuk menerima pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR untuknya. Harun turut membawa fatwa Mahkamah Agung (MA) untuk menguatkan permintaannya.

“Pada waktu itu, saudara Harun Masiku datang dengan membawa berkas dokumen yang saya ingat di antaranya Putusan MA (Nomor) 57 tanggal 19 Juni 2019,” ucap jaksa membacakan BAP Arief di Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis, 17 April 2025.

Putusan MA berbunyi bahwa penetapan caleg meninggal diserahkan kepada partai. Harun turut memperlihatkan sejumlah foto, salah satunya bersama Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan eks Ketua MA Muhammad Hatta Ali.

“Foto-foto yang di dalamnya terdapat gambar saudara Harun Masiku dengan saudara Megawati Soekarnoputri selaku Ketua Umum PDI Perjuangan, dan gambar saudara Harun Masiku dengan saudara Muhammad Hatta Ali selaku Ketua Mahkamah Agung,” ucap jaksa membacakan BAP Arief.

KUBET – Polri Tunggu Laporan Dugaan Eksploitasi Pemain Sirkus Taman Safari

Polri Tunggu Laporan Dugaan Eksploitasi Pemain Sirkus Taman Safari

Polri Tunggu Laporan Dugaan Eksploitasi Pemain Sirkus Taman Safari

Jakarta: Mantan pemain sirkus dari Oriental Circus Indonesia (OCI) Taman Safari Indonesia diduga menjadi korban eksploitasi dan kekerasan. Polri akan menyelidiki bila ada laporan terkait peristiwa tersebut.

“Selama ada aduan atau laporan, pasti akan kami tindak lanjuti dan dalami kasusnya,” kata Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Djuhandani Rahardjo Puro saat dikonfirmasi, Kamis, 17 April 2025.

Sejumlah mantan pemain sirkus Taman Safari Indonesia melakukan pertemuan di Kementerian Hak Asasi Manusia (HAM) pada Selasa, 15 April 2025. Mereka mengadukan dugaan praktik eksploitasi, kekerasan, hingga perbudakan yang dialami selama bertahun-tahun bekerja.
 

Baca juga: Polda Sumsel Tangkap Bripka Rio Usai Aniaya Mantan Kekasih

Mantan pemain yang mayoritas perempuan menyampaikan langsung kesaksian pilu mereka selama menjadi pemain sirkus Taman Safari kepada Wakil Menteri HAM Mugiyanto. Kementerian HAM pun telah berkoordinasi dengan berbagai lembaga, termasuk Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (HAM) dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA).

“Karena kami ingin mendapatkan informasi yang komprehensif, setelah kami mendapatkan laporan dari para korban, kami juga mengupayakan untuk mendapatkan informasi dari pihak yang dilaporkan sebagai pelaku tindakannya,” kata Mugiyanto yang diunggah dalam akun Instagram resminya.

Salah satu pihak yang akan dimintai keterangan ialah pihak Taman Safari Indonesia. Langkah ini penting untuk mencegah kekerasan serupa di kemudian hari.

KUBET – Tertinggi Sepanjang Sejarah! Harga Emas Antam di Pegadaian Sudah Tembus Rp2 Juta/Gram

Tertinggi Sepanjang Sejarah! Harga Emas Antam di Pegadaian Sudah Tembus Rp2 Juta/Gram

Tertinggi Sepanjang Sejarah! Harga Emas Antam di Pegadaian Sudah Tembus Rp2 Juta/Gram

Jakarta: Harga emas batangan PT Aneka Tambang (Persero) Tbk atau Antam yang dijual di Butik Emas Antam pada hari ini kembali mengalami kenaikan signifikan. Harga emas menyentuh level tertinggi sepanjang sejarah.

Harga emas Antam

Mengutip laman Logam Mulia, Kamis, 17 April 2025, harga emas batangan Antam yang dijual di Butik Antam hari ini dibanderol sebesar Rp1,975 juta per gram. Harganya naik Rp32 ribu dibandingkan Rp1,943 pada hari sebelumnya.

Sementara itu, harga buyback emas batangan Antam pada hari ini Rp1,824 juta per gram. Harga jual kembali emas Antam juga naik Rp32 ribu dibandingkan kemarin.

Berikut harga pecahan emas batangan yang tercatat di Logam Mulia hari ini:

Emas batangan 0,5 gram: Rp1,037 juta.
Emas batangan 1 gram: Rp1,975 juta.
Emas batangan 2 gram: Rp3,890 juta.
Emas batangan 3 gram: Rp5,810 juta.
Emas batangan 5 gram: Rp9,650 juta.
Emas batangan 10 gram: Rp19,245 juta.
Emas batangan 25 gram: Rp47,987 juta.
Emas batangan 50 gram: Rp95,895 juta.
Emas batangan 100 gram: Rp191,712 juta.
Emas batangan 250 gram: Rp479,015 juta.
Emas batangan 500 gram: Rp957,820 juta.
Emas batangan 1.000 gram: Rp1,915 miliar.
 

Baca juga: 

Mana yang Lebih Menguntungkan Jual di Galeri 24 atau Toko Emas?


(Ilustrasi emas. MI/Ramdani)

Harga emas Pegadaian

Sementara itu, harga emas yang dijual PT Pegadaian (Persero) pada hari ini terpantau ikut naik. Untuk emas 1 gram Antam dijual Rp2,004 juta atau naik Rp9.000 dari harga kemarin.

Sementara harga emas UBS untuk berat 1 gram dijual sebesar Rp1,965 juta, naik Rp38 ribu. Sedangkan harga emas Galeri 24 untuk berat 1 gram dijual sebesar Rp1,963 juta, juga naik Rp38 ribu dibandingkan harga jual di hari sebelumnya.

Berikut daftar lengkap harga emas yang dijual di Pegadaian per 17 April 2025:

Harga emas Antam

Emas batangan 0,5 gram Rp1,054 juta.
Emas batangan 1 gram Rp2,004 juta.
Emas batangan 2 gram Rp3,945 juta.
Emas batangan 3 gram Rp5,892 juta.
Emas batangan 5 gram Rp9,785 juta.
Emas batangan 10 gram Rp19,512 juta.
Emas batangan 25 gram Rp48,650 juta.
Emas batangan 50 gram Rp97,219 juta.
Emas batangan 100 gram Rp194,356 juta.
Emas batangan 250 gram Rp485,617 juta.
Emas batangan 500 gram Rp971,017 juta.
Emas batangan 1.000 gram Rp1,941 miliar.

Harga emas UBS

Harga emas UBS 0,5 gram Rp1,062 juta.
Harga emas UBS 1 gram Rp1,965 juta.
Harga emas UBS 2 gram Rp3,900 juta.
Harga emas UBS 5 gram Rp9,635 juta.
Harga emas UBS 10 gram Rp19,168 juta.
Harga emas UBS 25 gram Rp47,825 juta.
Harga emas UBS 50 gram Rp95,454 juta.
Harga emas UBS 100 gram Rp190,831 juta.
Harga emas UBS 250 gram Rp476,935 juta.
Harga emas UBS 500 gram Rp952,747 juta.

Harga emas Galeri 24

Harga emas 0,5 gram Rp1,032 juta.
Harga emas 1 gram Rp1,963 juta.
Harga emas 2 gram Rp3,866 juta.
Harga emas 5 gram Rp9,583 juta.
Harga emas 10 gram Rp19,091 juta.
Harga emas 25 gram Rp47,611 juta.
Harga emas 50 gram Rp95,173 juta.
Harga emas 100 gram Rp190,157 juta.
Harga emas 250 gram Rp475,158 juta.
Harga emas 500 gram Rp949,847 juta.
Harga emas 1.000 gram Rp1,899 miliar.

KUBET – Presiden Prabowo Bertemu Wakil PM Rusia di Istana Kepresidenan Siang Ini

Presiden Prabowo Bertemu Wakil PM Rusia di Istana Kepresidenan Siang Ini

Presiden Prabowo Bertemu Wakil PM Rusia di Istana Kepresidenan Siang Ini

Jakarta: Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan menerima Wakil Pertama Perdana Menteri Federasi Rusia Denis Manturov, sekitar pukul 14.00 WIB, Selasa, 15 April 2025. Pertemuan tersebut akan berlangsung di Istana Kepresidenan Jakarta.

“Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya penguatan hubungan bilateral antara Indonesia dan Rusia yang selama ini telah terjalin erat,” ujar Yusuf dalam keterangan tertulis, Selasa, 15 April 2025.
 

Baca Juga: 

Kunker 5 Negara Timur Tengah, Presiden Prabowo: Bela Kepentingan Semua Pihak dan Rakyat Palestina

Dalam pertemuan tersebut, kedua pihak akan membahas sejumlah agenda strategis. Pertemuan ini, kata Yusuf, menjadi momentum untuk memperkuat diplomasi antara kedua negara

“Serta, memperluas peluang kerja sama yang saling menguntungkan di tengah dinamika global saat ini,” beber dia.

Namun, Yusuf tak menjelaskan lebih lanjut kerja sama yang akan terjalin. Bentuk kerja sama akan diketahui setelah pertemuan usai.

KUBET – Kepercayaan Konsumen Anjlok, Ekonomi RI Bakal Susah Tumbuh 5%

Kepercayaan Konsumen Anjlok, Ekonomi RI Bakal Susah Tumbuh 5%

Kepercayaan Konsumen Anjlok, Ekonomi RI Bakal Susah Tumbuh 5%

Jakarta: Kepercayaan konsumen Indonesia kembali melemah pada Maret 2025, turun ke level 121,1 dari 126,4 pada Februari. Ini merupakan penurunan bulanan ketiga berturut-turut dan mencerminkan level terendah sejak Oktober 2024.

Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Fithra Faisal Hastiadi mengatakan, penurunan tersebut menegaskan tekanan nyata terhadap daya beli rumah tangga.

“Ini bukan sekadar fluktuasi musiman, melainkan tren yang mengindikasikan menyusutnya kelas menengah dan meningkatnya beban biaya hidup, terutama di wilayah perkotaan,” kata Fithra, Selasa, 15 April 2025.

Berdasarkan data, seluruh enam subkomponen indeks mengalami pelemahan. Persepsi konsumen terhadap ketersediaan pekerjaan anjlok 8,3 poin menjadi 125,9. Pandangan terhadap kondisi pekerjaan dibandingkan enam bulan lalu juga merosot ke 100,3, nyaris menyentuh ambang netral.

“Ini menunjukkan meningkatnya ketidakamanan pekerjaan, yang tentu berdampak pada sikap konsumen terhadap pengeluaran,” ujar Fithra.

Komponen yang berwawasan ke depan juga melemah. Indeks prospek ekonomi turun tujuh poin ke 131,7, sedangkan ekspektasi pendapatan enam bulan ke depan turun 6,3 poin menjadi 137,0. Subindeks kondisi ekonomi saat ini bahkan menyentuh 110,6, mencerminkan kekhawatiran pada keuangan jangka pendek rumah tangga.

Meski demikian, ekspektasi pendapatan saat ini justru naik tipis 1,4 poin ke 121,3. Fithra menilai ini bisa disebabkan oleh bonus musiman atau penyesuaian upah minimum. “Tapi itu lebih bersifat temporer dan belum cukup kuat untuk membalikkan tren pelemahan secara keseluruhan,” terang dia.
 

Baca juga: Ini Biang Kerok yang Bikin Banyak Masyarakat Ogah Mudik Lebaran


(Ilustrasi. Foto: Freepik)
 

Ekonomi RI cuma bisa tumbuh di bawah 5%

Fithra menambahkan, penurunan keyakinan konsumen akan berisiko menekan konsumsi rumah tangga yang selama ini menjadi motor utama pertumbuhan ekonomi Indonesia.

“Dengan tekanan nilai tukar rupiah, stagnasi upah riil, dan kecenderungan masyarakat menahan belanja untuk menabung, kita bisa melihat perlambatan yang lebih dalam pada sektor ritel dan jasa,” kata dia.

Jika tren itu terus berlanjut, imbuh Fithra, pertumbuhan ekonomi nasional berisiko turun di bawah lima persen pada tahun ini. “Ini bukan sekadar sinyal waspada, tapi panggilan untuk merespons dengan kebijakan yang mendukung daya beli dan ketahanan ekonomi rumah tangga,” tegas dia.

KUBET – Fakta-fakta Target 425 Ribu PMI Tahun 2025 hingga WNI Dilarang Bekerja di 3 Negara Ini

Fakta-fakta Target 425 Ribu PMI Tahun 2025 hingga WNI Dilarang Bekerja di 3 Negara Ini

Fakta-fakta Target 425 Ribu PMI Tahun 2025 hingga WNI Dilarang Bekerja di 3 Negara Ini

Jakarta: Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI) menyiapkan langkah besar dalam penempatan tenaga kerja ke luar negeri pada 2025. Menteri PMI, Abdul Kadir Karding, mengungkapkan target penempatan 425.000 pekerja migran Indonesia di berbagai negara, termasuk peluang kerja besar di Timur Tengah dan Asia Timur.

Pernyataan itu disampaikan seusai penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) antara Kementerian PMI, Pemerintah Kota Solo, dan Universitas Sebelas Maret (UNS) di Gedung Tower UNS, Solo, Jawa Tengah, Senin, 14 April 2025.

Selain menjabarkan angka target, Karding juga menyinggung negara-negara yang menjadi prioritas tujuan serta kebijakan larangan bagi pekerja migran untuk bekerja di negara-negara tertentu karena alasan keamanan dan hukum. Berikut tujuh poin penting yang dirangkum dari pernyataan resmi Abdul Kadir Karding:

1. Target Penempatan 425 Ribu PMI pada 2025

Pemerintah menargetkan penempatan tenaga kerja Indonesia ke luar negeri sebanyak 425.000 orang pada tahun 2025. Angka ini merupakan peningkatan signifikan dari capaian tahun sebelumnya yang masih berada di angka 297.000 pekerja.

“Tahun ini saya menargetkan 425.000 dari 297.000 (tenaga kerja),” ujar Karding dalam sambutannya di Gedung Tower UNS Solo, Senin, 14 April 2025.

Target ini dinilai realistis seiring dengan tingginya permintaan dari negara-negara mitra, serta upaya perluasan kerja sama dengan institusi pendidikan dan pemerintah daerah.

Baca juga: KemenP2MI Teken MoU dengan Pemkot Solo dan UNS, Siapkan SDM untuk Pasar Kerja Global

2. Permintaan Tenaga Kerja Mencapai 1,7 Juta Orang

Karding menyebutkan bahwa secara keseluruhan, permintaan tenaga kerja dari Indonesia mencapai angka 1,7 juta orang. Namun, kapasitas pemenuhan saat ini baru mampu mengisi sekitar 297.000 posisi.

Hal ini mencerminkan potensi besar penyerapan tenaga kerja Indonesia di pasar global, asalkan didukung oleh sistem penempatan yang aman dan kerja sama antarnegara yang solid.

3. Negara Tujuan Utama: Taiwan, Hongkong, dan Arab Saudi

Negara-negara dengan permintaan terbesar terhadap tenaga kerja Indonesia saat ini adalah Taiwan dan Hongkong. Keduanya dikenal memiliki sistem yang lebih tertata dalam penempatan pekerja migran serta jalur komunikasi yang intensif dengan pemerintah Indonesia.

Selain itu, Arab Saudi muncul sebagai negara peminat baru dengan angka permintaan fantastis.

“Arab Saudi itu menghubungi saya minta 650.000 orang tenaga kerja untuk dikirim ke Arab Saudi. Tapi harus dibuka dulu MoU-nya,” tambahnya.

Artinya, kerja sama formal antara Indonesia dan Arab Saudi masih dalam tahap persiapan dan belum memungkinkan pengiriman hingga MoU resmi diteken.

4. Permintaan 650 Ribu Pekerja dari Arab Saudi Terkendala MoU

Meski angka permintaan dari Arab Saudi tinggi, yaitu mencapai 650.000 orang, pemerintah belum bisa merealisasikan penempatan karena belum adanya perjanjian kerja sama yang aktif.

Karding menegaskan bahwa pengiriman tenaga kerja ke Arab Saudi hanya dapat dilakukan setelah pembukaan dan pengesahan MoU bilateral yang menjadi dasar legal dan operasional pengiriman.

5. Tiga Negara yang Dilarang: Kamboja, Myanmar, dan Thailand

Karding secara tegas menyatakan larangan bagi warga negara Indonesia untuk bekerja di Kamboja, Myanmar, dan Thailand. Alasannya adalah tidak adanya perjanjian resmi penempatan antara Indonesia dengan ketiga negara tersebut.

“Kita ini sama Kamboja, Myanmar, dan Thailand tidak punya kerja sama penempatan. Kalau tidak punya kerja sama penempatan sebenarnya tidak boleh. Dan apalagi di sana banyak warga kita kena TPPO, makanya saya berinisiatif untuk melarang itu,” tegas Karding.

6. Ancaman TPPO Jadi Alasan Pelarangan

Selain tidak adanya kerja sama resmi, kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) menjadi alasan kuat larangan pengiriman tenaga kerja ke tiga negara tersebut. Menurut Karding, banyak warga Indonesia menjadi korban TPPO, khususnya di Thailand.

Kebijakan pelarangan ini merupakan bagian dari langkah preventif pemerintah untuk melindungi keselamatan dan hak-hak pekerja migran.

KUBET – Waspada! Jabodetabek bakal Diguyur Hujan Hari Ini

Waspada! Jabodetabek bakal Diguyur Hujan Hari Ini

Waspada! Jabodetabek bakal Diguyur Hujan Hari Ini

Jakarta: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meramalkan cuaca buruk di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi pada Selasa, 15 April 2025. Wilayah Jabodetabek bakal diguyur hujan.

Dilansir dari laman BMKG, seluruh wilayah Jakarta diprediksi diguyur hujan pada hari ini. Intensitas hujan ringan.
 

Baca Juga: 

BMKG: Waspada Potensi Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan

Wilayah lain yang bakal diguyur hujan, yakni Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Bahkan, Bogor diprakirakan terjadi hujan petir. Masyarakat diimbau waspada terhadap potensi cuaca ekstrem ini.

Suhu udara Jabodetabek pada hari ini berkisar 23-30 derajat celsius dengan tingkat kelembapan 72-98 persen.

KUBET – Pelaporan SPT Tembus 13 Juta, Mayoritas Secara Online

Pelaporan SPT Tembus 13 Juta, Mayoritas Secara Online

Pelaporan SPT Tembus 13 Juta, Mayoritas Secara Online

Jakarta: Direktroat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan mencatat jumlah penyampaian surat pemberitahuan (SPT) tahunan Pajak Penghasilan (PPh) tahun pajak 2024 telah mencapai 13.008.448 SPT hingga 11 April 2025. Jumlah itu tumbuh 3,26 persen dibandingkan periode yang sama di tahun lalu.

Angka tersebut terdiri dari 12,63 juta SPT Tahunan orang pribadi dan 380,53 ribu SPT Tahunan badan. Sementara itu, penyampaian SPT Tahunan sebagian besar dilakukan melalui sarana elektronik (online). 

“Dengan rincian 10,98 juta SPT melalui e-filing, 1,49 juta SPT melalui e-form, dan 630 SPT melalui e-SPT. Sisanya sebanyak 537,92 ribu SPT disampaikan secara manual ke Kantor Pelayanan Pajak,” kata Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat Dwi Astuti dikutip pada Minggu, 13 April 2025.
 

Baca juga: 

Simak Syarat dan Ketentuan Pemutihan Pajak Kendaraan


(Ilustrasi. Foto: Dok MI)

Batas akhir pelaporan SPT

Batas akhir pembayaran PPh Pasal 29 dan penyampaian SPT Tahunan Wajib Pajak Orang Pribadi (WP OP) untuk m Tahun Pajak 2024 pada tanggal 31 Maret 2025 bertepatan dengan libur nasional dan cuti bersama dalam rangka Hari Suci Nyepi (Tahun Baru Saka 1947) dan Hari Idulfitiri 1446 Hijriah, yaitu sampai dengan tanggal 7 April 2025. 

Kondisi libur nasional dan cuti bersama tersebut berpotensi menyebabkan terjadinya keterlambatan pembayaran pajak PPh Pasal 29 dan pelaporan SPT Tahunan untuk Tahun Pajak 2024, mengingat jumlah hari kerja pada bulan Maret menjadi lebih sedikit.

Untuk memberikan kemudahan bagi WP OP dalam menyampaikan SPT Tahunan, pemerintah telah menerbitkan Keputusan Direktur Jenderal Pajak (Kepdirjen Pajak) Nomor 79/PJ/2025 tentang Kebijakan Penghapusan Sanksi Administratif atas Keterlambatan Pembayaran Pajak Penghasilan Pasal 29 yang Terutang dan/atau Penyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Orang Pribadi untuk Tahun Pajak 2024 Sehubungan dengan Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Dalam Rangka Hari Suci Nyepi (Tahun Baru Saka 1947) dan Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah tanggal 25 Maret 2025.

Penghapusan sanksi administrasi 

Kepdirjen Pajak itu memberikan relaksasi dengan menghapuskan sanksi administratif atas keterlambatan pembayaran PPh Pasal 29 dan penyampaian SPT Tahunan PPh WP OP untuk Tahun Pajak 2024, meskipun dilakukan setelah tanggal jatuh tempo, yaitu tanggal 31 Maret 2025 sampai paling lambat tanggal 11 April 2025. 

“Penghapusan sanksi administratif tersebut diberikan dengan tidak diterbitkan Surat Tagihan Pajak (STP). DJP menetapkan target kepatuhan SPT Tahunan untuk penyampaian di tahun 2025 sebanyak 16,21 juta SPT Tahunan,” tambah Dwi. 

Dia juga menegaskan bahwa target kepatuhan SPT Tahunan tersebut bukan berlaku selama tiga bulan, melainkan berlaku selama satu tahun. Dwi mengimbau kepada Wajib Pajak yang belum lapor SPT agar segera melaporkan SPT-nya. Dwi juga mengucapkan terima kasih kepada Wajib Pajak yang telah patuh dalam menjalankan kewajiban perpajakannya.